#Part 2 - Hampir mati di gunung Merbabu

Januari 15, 2017

     Subuh kami berangkat mendaki lagi. 
     Selepas berkemas dan juga merapikan barang barang, kami berjalan menuju pos 1. Melewati Gancik Hill Top. Karena amat indah pemandangannya dan matahari sudah mulai menampakkan diri. Akhirnya saya dan kawan kawan menikmati sunrise di sini. sangatlah eksotis pemandangannya. karena matahari benar benar menghangatkan badan dan langitpun tidak berawan.
     Lanjut perjalanan melewati perkebunan warga sambil bergurau tentang kejadian tadi pagi. ngapain kami lari larian cuma karena dengar suara gamelah. Hahaha. dari Gancik ke Pos 1 kurang lebih 1.5jam dengan berjalan santai. Di pos 1  semua berbagi tugas membuat sarapan, tapi mau gimana lagi, kami hanya berbekal Mie Instan sebagai pokok, ya masaknya tetap mie itu. hmmm sepertinya salah dalam menyiapkan logistik, karena untuk sampai ke saban masih jauh.
track menuju Pos 1
Suasana masak

     Semua sarapan dengan Mie instan. haha. bayangin dah itu perut makin kesiksa karena makan instan mulu . lanjut ke pos 2. lupa saya apa yang terjadi antara pos 1 sampai pos 2 hehe mohon maaf. tapi sepanjang perjalanan di kelilingi banyak pohon pohon yang berdaun lebat, tapi bagusnya kami di suguhkan oleh pemandangan merapi di belakang  hingga akhirnya sampai di pos 2, dan itu semua sudah capek. semua pada tiduran di rumput rumput an.

Suasana Pos 2

     Selepas tiduran. lanjutlah kami ke pos 3 yang medannya amat indah dengan savana bunga abadi di sekeliling. tidak sempat berfoto disana, karena kami mengejar waktu yang mulai sore. Akhirnya tiba di pos 3. Sudah banyak tenda yang di dirikan di sana, kurang lebih ada 7 tenda, Dari kejauhan juga terlihat bule yang ikut berkemah di pos 3. 

Suasana Pos 3
    Lanjut kami melangkah dari pos 3 menuju sabana 1. di sini ini benar benar fisik kami di uji, bagaimana tidak, jalurnya sangat menanjak dan bisa di lalui oleh perorangan saja. harus bergantian agar sama sama mendapat pegangan saat merangkak naik ke atas. tapi tidak apa, semuanya akan berlalu jika kita menikmatinya, haha. terus apa yang di nikmatin ? kan tanjakan semua. Ya nikmatin saja suasana berjalan di sebelah jurang. kan jarang jarang itu.

Track menuju sabana 1
Sabana 1

     Akhirnya sampailah kami di sabana 1.langsung kami bergegas membagi tim untuk mendirikan tenda. cuaca sudah mulai tidak teratur. kami membawa 2 tenda dengan kapasitas 4 orang. namun kami isi 3 orang tiap tenda. Tenda telah terpasang, jam saat itu pukul 15,30. karena besok saya harus kembali bekerja, otomatis nanti malam akan turun ya kan ? Karena tidak ingin melewatkan puncak sebelum turun. saya dan arga submit duluan, di susul haris yang ingin ikut. tetapi 3 kawan lain tidak ikut karena mereka ingin tidur.

     menyiapkan daypack, air, dan kamera. Melewati sabana 2 hingga akhirnya sampai di persimpangan jalan yang di sebut Watu Lumpang oleh para pendaki. Watu lumpang itu semacam batu yang lobang di tengahnya seperti yang di gunakan petani jaman dulu untuk memisahkan biji padi dari kulitnya. kami di peringati oleh beberapa pendaki saat di situ. "yakin mau sumit semakang ? jangan deh mending, di atas badai" tapi salahnya adalah kami tetap bersikokoh melanjutkan perjalanan menuju puncak. saat perjalanan sangat bersyukur kami, kabut hilang dan sangat indah pemandangan di belakang
Watu Lumpang

View di atas Watu lumpang
      Parahnya saat kami bertiga sudah sampai di puncak. smuanya menjadi kabut dan pandangan hanya 2meter untuk jelas. jam 16.50 kami tepat di puncak. Cuaca mulai menghajar kami dengan dinginnya. sampai sampai kami harus berteduh di samping pohon kecil agar sedikit mengurangi terjangan badai
Puncak
     Pada saat itu pula salah satu kawan kami tidak kuat menahan dinginnya badai hingga HAMPIR Hipotermia. sudah sangat menggigil, saya dan kawan saya mulai panik dengan keadaanya. untung kami membawa Alumunium foil yang di khususkan untuk K3 pendakian. tapi tetap saja tidak mempan dan dia tetap menggigil.
     Syukur kami di tolong oleh orang Jakarta yang sedang mendirikan tenda di puncak, di suruh masuk kami dan di buatkan kopi serta di suguhi biskuit. mereka sangat  khawatir akan keadaan kawan kami itu. Sampai sampai kami di larang turun dan di suruh menginap di tendanya. setelah keadaan kawan kami mulai membaik kami turun dalam keadaan petang. dan yang terjadi adalah Kami tersesat karena naik dan turun jalurnya tidak sama. semua di tutup oleh kabut. dan anehnya ada batu besar terjatuh tepat di depan kami. di situlah kami terdiam dan tidak melanjutkan jalan. mungkin itulah tanda jika kami salah jalan.
     Selalu menyebut nama tuhan terus dan terus. berharap pertolongan, tuhan mengabulkan doa kami. sedikit kabut mulai hilang dan terlihat Watu lumpang dari kejauhan. ternyata kita tadi turun di jalan menuju jurang, parah memang. Lanjut berjalan menuju Watu lumpang dengan kondisi berkabut dan hujan. melewati saban 2 kembali dengan basah kuyub. Akhirnya sampai di Sabana 1 dengan selamat walau dengan keadaan basah kuyub bercampur lumpur. saat itu pukul 20.00. Beganti pakaian, membuat air hangat dan minum air hangat, lalu tidur dengan sleepingbag.
    Kawan kami yang berada di sabana 1 juga mengalami angin yang sangat kencang, sampai pancang tenda lepas tidak karuan. karena sangat buruknya cuaca kami tidak jadi turun dan beristirahat di tenda.

     Esok akhirnya tiba dengan matahari yang menghangatkan, bergegas kami mengeringkan pakaian yang basah kuyub, dan ketiga kawan kami akan melakukan summit. setelah semua kembali ke sabana 1 dan puas berfoto. berkemas kami turun dan pulang. 

sabana 1
sabana 1
sabana 1
sabana 1
sabana 1
"Selalu dengarkan pengalaman orang lain dimanapun itu, ambil positifnya
Jangan memaksakan diri untuk melawan Badai di gunung
Selalu perhatikan kesehatan dan stamina
Keselamatan lebih utama daripada waktu kalian"

Salam lestari


M. Ali Maftuh

You Might Also Like

0 komentar