Lawu.

Dekat kok. paling 3 jam dari Bojonegoro.

Pengen aja nyoba mendaki yang katanya asik untuk di lakukan. jelas tertarik lah anak sekolah di pamerin foto foto alam di pegunungan. awalnya memang aku mengikuti ekstrakulikuler di sekolah. Pecinta Alam tempatnya. mereka seniorku sudah sering mendaki, mulai dari yang dekat sampai yang paling tinggi di Jawa. iya semeru yang indahnya tak akan habis di gerus alas kaki pendaki.

Tidak tau kapan akan bisa melakukan pendakian seperti mereka, dan akhirnya setelah UNBK ada teman satu kelas yang ngajak mendaki. Alexander namanya. tapi entah kenapa pas hari itu aku tidak bisa berangkat karena suatu hal. dan kemudian Dicky dan Erwin mengajakku menyusul rombongannya Alex untuk mendaki. dan langsung otak merespon AYO PACKING.

Semua pendaki awam hehe, yang ga tau apa yang harus di persiapkan. akhirnya nyari nyari di blog tentang alat alat dan logistik saat mendaki. kami berangkat berempat. Aku, Dicky, Erwin, dan Heru. menggunakan 2 motor berangkat Jumat pagi jam 7 dan sampai di Basecamp cemoro kandang jam 10.15 pagi. Setelah beristirahat sejenak kami bergegas membereskan isi Carier dan langsung mendaftar untuk pendakian. Tiketnya cukup murah. Rp 10.000/orang dan harus meninggalkan sebuah identitas asli sebagai bukti ketika terjadi apa apa nantinya.

11.00 kami mulai berjalan menuju pos 1. Aduh… baru jalan sekitar 1km si Erwin merasakan capek yang membuatnya malas untuk melanjutkan. ya karena kami semua orang baru.
“Ayo win masih jauh ini, semangat, ada lautan awan di atas” -Dicky
setelah sampai di pos 1 semua beristirahat untuk makan siang. karena jam sudah pukul 12.00. Makan roti pakai selai coklat. salah kaprah dalam packing hehe. semuanya membeku dan memakannya sangat susah untuk di telan. hmm. sudahlah di nikmati saja rejeki tuhan.

kami lupa kalau harus sholat Jum’at. ya udahlah mau di apaain. ini sudah di atas gunung. lanjut ke pos 2 yang tidak terlalu jauh. sampai do pos 2 semua melakukan sholat dan bersiap untuk lanjut ke pos 3 karena cuaca yang mulai buruk.

Lagi lagi ada yang kelelahan saat menuju pos 3. udaranya semakin dingin dan sudah mulai menuju sore. berjalan 1 jam, di depan ada bangunan, bersyukurlah sudah sampai. Loh… ternyata itu pos bayangan. tidak apalah. masih bisa beristirahat dari udara dingin.
karena tidak mau berlama lama di jalan, semuanya lanjut mendaki. hujan mulai turun dengan udara yang dingin. di kiri jurang di kanan tebing. semua carier kami tidak ada yang menggunakan raicover. trashbag kami sobek dan di jadikan raincover bag.

Ada suara orang yang mongobrol tiba tiba. ada satu suara yang saya kenal. suara Juan yang berteriak teriak. ternyata di sana itu rombongan Alex di dekat pos 3 yang beristirahat. bersyukurlah akhirnya setelah kesunyian yang kami rasakan berempat menjadi berisik karena tambah 8 orang haha.

dari pos 3 timku dan tim Alex bareng la jut ke pos 4. ya seperti biasa semakin banyak anggota harus makin saling mengerti kekurangan satu sama lain. ada yang suda lelah, ada yang suka cepet dll. harus mengalah. waktu sudah jam 5 sore, belum juga sampai di pos 4. menjelang magrib suasana makin mencekam dan gelap. semua mengatur strategi masing masing agar saling terjaga. yang paling kuat fisiknya di belakang dan tengan. dan yang paling sehat di depan. gunanya sebagai leader dan tim yang saling menjaga.

Akhirnya sampai di pos 4 jam 19.00. segera mendirikan tenda karena sudah sangat lelah dan basah pakaian kami. karena sangat lah dingin. untuk keluar mengambil air di tas saja tangan sudah kaku. memasak mie di dalam tenda tidak apa apa asalkan memperhatikan keselamatan yang lain. pas mau tidur ada yang ketok ketok di tenda
“bang ada logistik lebih nggk ?” -orang jakarta
Heru bangun dan bertemu orang tersebut untuk memberikan beberapa mie instan yang kami bawa.

semua bangun jam 5 pagi. ada yang cuci muka, bersih tenda, sholat, menikmati udara, memotret suasana. dan sungguh luar biasa ciptaan tuhan. embun berpadu pemandangan daratan yang lebih rendah sangat indah

Karena timnya alex mau laebih lama di pos 4. akhirnya aku dan kawan kawan jalan duluan ke pos 5. melewati cerukan batu tulis yang nanti akan terlihat dari puncak. dan juga banyak botol yang di susun menjadi rumah botol

di pos 5 terlihat warung Mbok yem. adalah salah satu orang yang menghuni puncak lawu. kami semua sarapan di sana dengan menu Sego Pecel. kapan lagi bisa makan Nasi pecel di puncak gunung hehhe. harganya Rp 15.000 sudah sama teh hangat.

setelah semuanya kenyang. lanjut kami menuju puncak gunung lawu hmm. semuanya lelah terbayar sudah degan pemandangan lautan awan yang indah dan bunga edelweis peneman perjalanan. terimakasih Tuhan atas rezekimu.

          “mengalah demi sebuah perjuangan.
            jangan sampai egomu menelan angan.
           dan ingatlah bahwa Puncak bukan tujuan utama
           tapi pulang dengan selamat itu tujuannya”

Salam lestari